
Dihari Lebaran ke-2 setelah selesai bersilaturrahmi ditempat keluarga di Belitung yang selesainya sekira jam-2 an kami janjian dengan seorang kawan ketemu di Centra Antasai maka meluncurlah kelokasi setelah bersusah payah dapatlah tempat parkir yang sebelumnya bayar 4000, lokasi parkir nampak semrawut bercampur dengan hiruk pikuk pengunjung arena permainan yang memakai sebagian lokasi parkir. Dipelataran diantara berjubelnya pengunjung berdesakan para tukang pentol dan jajanan, tapi nampak asyik saja rupanya bagi para pengunjung sambil membuang sampah sembarangan. Maka nampaklah kotornya Pusat perbelanjaan tersebut. Bahkan di depan pintu masuk tanpa sungkan-sungkan digelar satu permainan taruhan pakai uang (judi) tanpa ada gangguan karena nampaknya tidak ada petugas keamanan. Kami tak lama disana dan hanya sempat membeli pulsa, telpon berbunyi ternyata kawan membatalkan bertemu di Sentra antasari dan sepakat bertemu bertemu di Duta Mall. Kita keluar dari lokasi parkir dengan extra hati-hati dan tentu bayar jasa petugas pemandunya 2000 lagi untuk dapat keluar dari kerumunan massa pengunjung.

Dari kejadian ini bagaimana pada daerah yang sama (Banjarmasin) dengan pengunjung yang sama-sama membeludak tapi nampak bahkan kontras sekali perbedaanya yang satu di 'biarkan' tanpa aturan bahkan serba bebas dan mungkin 'serba murah' . Dan yang satu lagi dikelola dengan baik teratur meski agak mahal. Mungkin inilah sebuah pilihan ataukah diskriminasi pelayanan ...
Ada rupa ada haraga... semua ada tarifnya... handak nyaman banyaki uit... di penjara skali pun... jar
BalasHapusartinya : bujur jar Eer
BalasHapusApan tuh? Bujur tu
BalasHapusdua t4 yg berbeda..dua t4 yg bercerita
BalasHapus