Mobil Listrik dan Stop Tongkang Batubara

Mobil Listrik Diproduksi Massal 2014

Prototife mulai tahun depan.

Bagi H. Ruddy Ariffin Gubernur Kal Sel (juga ketua forum Gub Kalimantan) mobil listrik bukan sesuatu yang baru "hanya belum operasinal di jalan raya, mobil golf itu mobil listrik" imbuhnya ( Wawancara tidak khusus di VVIP Room Syamsudin Noor Banjarbaru, selasa sore tanggal 25 Juli 2012)

Ada banyak pejabat yang terlibat dan melibatkan diri dalam urusan Mobil Listrik menuju mobil listrik Nasional.

Kita mulai dari Dalan Iskan MenBUMN ini bahkan menjadikan dirinya sebagai pelopor pengguna seakan "mencontoh JOKOWI soal Mobil ESEMKA yang juga berjuang menuju mobil nasional. Menteri BUMN Dahlan Iskan diam-diam telah memesan 1 unit mobil listrik sekelas Ferrari Made in Yogyakarta. Harga mobil listrik buatan Danet Suryatama yang jebolan AS ini, di atas Rp 1 miliar.

Menurut Dahlan, Danet menyiapkan prototipe mobil listrik kelas mewah. "Agar jangan ada anggapan mobil listrik itu ecek-ecek," kata Dahlan beberapa waktu lalu.

Kemudian Gt Muhammad Hatta, Menristek turut mendorong mobil listrik dengan bukungan tentu saja bidang teknologi dan keterangan tambahan "ramah lingkungan"

Paling belakangan adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) Mohammad Nuh menargetkan prototype dari program progam mobil listrik dan mobil hemat energi nasional ditargetkan selesai tahun 2013.
"Kami menargetkan tahun depan sudah selesai pengerjaan prototypenya dalam proyek mobil nasional ini dan pada 2014 nanti diharapkan bisa produksi masal," kata Muhammad Nuh, usai mengunjungi PT Dirgantara Indonesia, di Bandung, Jumat.

Sebelumnya Presiden RI meski tidak pernah terlibat secara langsung diklaim memesan mobil listrik ini.

Kemudian para rector ada tiga, empat atau bahkan lima Perguruan Tinggi berkolaborasi dalam urusan mobil listrik ini. Universitas Sebelas Maret Surakarta, kini terus mengembangkan riset pembuatan mobil bertenaga listrik, bersama Institut Teknologi Surabaya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada, yang diharapkan pada 2014 bisa diproduksi massal.

Menteri BUMN Dahlan Iskan sebelumnya pernah menuturkan ada lima putra petir pembuat mobil listrik, diantaranya Danet Suryatama. Danet merupakan insinyur lulusan ITS dengan gelar doktor dari Michigan USA. Danet sudah lebih 10 tahun menjadi engineer di pabrik mobil AS.

Kita mesti jangan lupa bahwa soal mobil dan bahan bakar minyak Kalimantan adalah yang paling menderita. Bukan saja seluruh sector yang berkaitan dengan mobil dan jasa angkutan logistic tapi bahkan pengguna jalan terganggu sangat karena jejeran antrean mobil disetiap SPBU. Mengilhami Forum Gubernur untuk meminta pemerintah pusat menambah jatah BBM bersubsidi karena soal data pengguna yang kurang update. Memaksa para aktivifis nasional asal daerah ini kembali turun gunung menghadang angkutan tongkang batubara di sungai Barito.

Mestinya atau apakah sepatutnya Kalimantan paling berkepentingan atas rencana mobil listrik dimana station pengisian listrik (SPLU-Charge Station) hanya memerlukan dana sepuluh juta sudah dapat beroperasi. (berikut soal limpahan sumber energy terbarukan mubazir di Kalimantan, soal teknologi? Kita punya Menristek. Soal kebijakan tanpa antrean kita punya forum Gubernur, soal dana – hanya sepuluh juta. Tahun 2014 tidak lama lagi mari- mari mari)