Hewan Pekerja (Series) 13, Kerang Mutiara

Definisi hewan pekerja adalah hewan yang dimanfaatkan oleh manusia karena kemampuan alamiahnya atau akibat oleh pelatihan. Pengertian ini membatasi hewan yang rajin bekerja tapi untuk dirinya sendiri. Karena kelebihnnya ini hewan tersebut kemudian menjadi sahabat bahkan anggota keluarga dari manusia yang mengambil manfaat dari keberadaannya.

KERANG MUTIARA

Penderitaanlah yang membuat kemilau mutiara. Maka sering diungkapkan bahwa proses terjadinya mutiara sebagai "Air Mata Sang Dewi yang Membeku". Pada awalnya mungkin lebih sadis lagi, sebab mutiara hanya diperoleh lewat kematian sang dewi – kerang.

Kerang adalah kelompok hewan tanpa tulang jadi dia lunak lihatlah siput, tanpa cangkang dia menjadi setumpuk bahan lunak dan licin berlendir.

Walaupun masih ada usaha pencarian mutiara dari alam, namun kebanyakan mutiara yang berada di pasaran saat ini adalah hasil rekayasa manusia. Rekayasa ini ditemukan oleh orang Jepang, Mikimoto di awal abad yang lalu. Mengingat begitu potensialnya mutiara sehingga Jepang tetap menjaga rahasia ini sampai akhir tahun 80-an. Sehingga tidak heran bila Jepang mengembangkan usahanya di negara-negara lain di kawasan pasifik dan lautan Hindia seperti Indonesia dengan tetap menggunakan teknisinya. Walaupun demikian, Indonesia sebagai areal potensial budidaya bagi hampir semua jenis kerang mutiara telah menjadi salah satu negara penghasil mutiara utama dunia bersama Jepang, China dan Australia.

Masuknya benda asing (aneh) kedalam tubuh kerang mutiara; bila budidaya- benda asing tersebut dimasukan ke dalam gonad dari sang kerang. Untuk dapat memasukan – menyisipkan - benda asing ini dan dimulainya kerang beraktifitas sebagai hewan pekerja, manusia melakukan serangkaian kegiatan yang dikenal juga dengan proses pelemahan sang kerang agar tidak menolak benda asing tersebut.

Butuh waktu lebih dari 12 bulan agar benda asing terbungkus mutiara dari penderitaan sang kerang ini. Bundar adalah mutiara yang dipandang paling tinggi kualitasnya. Ini mungkin karena sulitnya mendapatkan mutiara bundar yaitu hanya 5 sampai 10 persen dari total produksinya.

Pemberian warna mutiara masih sangat bergantung pada kerangnya dan lingkungan