Saat Sadu Tersigung Teledu
![]() |
Tampilan nan Jelita, Bukan? |
Sadu alias saat alias sigung alias Teledu alias Senggung
Tulisan ini kami persembahkan kepada saudaraku SUDAR, sang penakltuk yang takluk. SUDAR adalah penghuni AW1 asal Jawa (Tengah/Timur) yang pada zamannya kuliah di Fakultas Perikanan Unlam. Beliau lah satu satunya penghuni (baca anggota dan cadel) AW1 yang telah berhasil menggendong Saat atau Sadu si Senggung atau Sigung atau Teledu.
Keberhasilan menggendong Teledu tidak sama dengan keberhasilan menghilangkan pemakaian "senjata" andalannya berupa Gas Buang yang dikenal juga dengan Kentut.
Maka "Kapal Selam" pun tenggelam dalam lautan Bau Super dari sang Sadu.

Budaya local di Kalimantan (Selatan – Benua 6 Pahuluan) untuk mengurangi Bau Super Busuk dan Tahan Lama dari Flatulensi Sadu adalah dengan sesegera mungkin membakar Kain disekitar daerah tercemar. Beberapa arahan malah membakar pelepah pinang. Metode ini dapat dibenarkan karena Gas Buang ini berupa gas yang mudah terbakar dan dengan sendirinya mengubah komposisi kimiawi. Sehingga mudah terurai baik dalam urusan bau maupun daya lengketnya.
Urusan daya lengket bau super ini kami pernah melintas pada kawasan tercemar di seputaran Tamiyang Layang Kalimantan Tengah dan tetap tercium sampai Martapura Kalimantan Selatan

Gubang sako..ialah?
BalasHapusBenar bos, Gubang, dimana SUDAR leh?
HapusHaaaaaaaa..."UNTUNG" sudar kada dikantutinya...haaaaaa
Hapuskena jua-ai sudah
HapusBukan hewan pekerja?
BalasHapusBukan, nang satu ini bisa bikin gawi
Hapussudar, Sudar SUDAR
BalasHapusdimana engkau Sudar?
BalasHapusinfo yg bermanfaat,
BalasHapuskunjungi sanak lah: http://bekantanman.blogspot.com/2014/08/foto-bayi-hewan-yang-sangat-lucu.html