Bila sampai ancaman gagal bermain di Martapura ini berarti semacam antiklimaks bagi penggemar Barito khususnya, dan masyarakat Kalsel umumnya.
Sebab penantian belasan tahun menjadi sia-sia serta prestasi atau usaha keras pemain Barito Putera juga menjadi semacam ‘percuma’ akibat tidak didukung fasilitas stadion.
Sebenarnya masalah dana untuk merehab Stadion 17 Mei ini bisa diatasi apabila seluruh tokoh dan pengambil keputusan di Kalsel bahu membahu. Misalnya melibatkan pihak ketiga untuk membiayainya dengan imbalan sebagai sponspoship dalam setiap pertandingan Barito.
Sekarang apa daya kita terancam gigit jari.
sumber : http://banjarmasin.tribunnews.com/ - Djohansyah
Judul asli : Plus Minus ISL di Stadion Indrasari Martapura
Martapura Juga Terancam Gagal
mainkan di tanjung atau bila perlu di AW1, gimana bos
BalasHapusKada berarti Kada kawa besepakan lo?
BalasHapuskawa-ai jar, banyak ja lapangan jar Abi Zaydan
BalasHapusadapapa jua dananya bamintaan di jalanan
BalasHapusPihak pemerintah daerah harus turun tangan untuk bisa merangkul para pengusaha untuk bisa berpartisipasi. Untuk tim Sepak Bola stadion itu penting, apalagi Barito Putra bukan tim kemaren sore...tim ini peernah menjadi salah satu tim terbaik di Kalimantan bersama PKT dan Persiba. Dan Barito Putra bukan hanya milik Kalimantan Selatan tapi milik orang banjar di seluruh Indonesia...Hidup Barito Putra!!!
BalasHapus