Tahu Tempe dan Kedelai
Ini Kabar Buruk atau Baik
Pengrajin tahu dan tempe berencana mogok usaha; mogok yang akan dilakukan juga bertujuan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat terkait kenaikan harga kedele. Menarik sekali karena masyarakat kita memang bukan pengkonsumsi kedelai, jadi belum tentu mengerti bahwa bahan dasar tahu dan tempe sedang meroket.
Harga kedelai sebagai bahan pokok produksi tempe di tingkat pengecer Rp 7.000/kg dari sebelumnya Rp 6.000/kg. naik lagi menjadi Rp8.000,
petani dengan perangkap ikan - sumber protein |
"Serat yang terdapat dalam tempe sangat baik untuk mencegah konstipasi pada bayi, yang kerap terjadi saat memberikan makanan pendamping ASI," kata Sri dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Rabu (30/5).
Ia menjelaskan, ragi tempe sudah mencerna dinding sel kedelai yang keras menjadi lunak sehingga kandungan protein dan nutrisi lain dalam tempe mudah terserap tubuh. "Nitrogen, yang merupakan bagian dari asam amino esensial, dalam tempe dapat tercerna lebih baik sehingga tubuh mendapatkan manfaat lebih," papar dia.
Selain itu, tempe juga mengandung vitamin B12 yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, "Terutama saraf," kata Sri menandaskan.
Maka soal gizi anak balita saja boleh apalagi kakak, kakek, abahdan ibunya.
Seberapa buruk petani kita soal kedelai ini? Masalah lahan ? kesesuain kandungan hara tanah sebagai media tanam sudah tidak zamannya lagi diperdebatkan. Mungkin ini cuma soal pemerintah dan perhatiannya. Soalnya produk pertanian dari petani cukup sulit dipungut pajak sedangkan bila impor dipastikan pajaknya prabayar alias potong meja didepan. Soal pajak? Ah Gayus lebih tahu dari beta!!!
Masih ingat beras import?
ya... kepentingan selalu abadi
BalasHapusPemerintah atau bagi yang merasa wakil pemerintah...saatnya tersinggung dan ayo dengarkan suara rakyat..
BalasHapusicon ind salah satu dari kedelai..wah!! piye??
BalasHapustak mesti ini terjadi, kita negara pertanian tapi di kuasai oleh 'para pambulantikan'
BalasHapus