The Real President

 

(Yusuf Kalla dan Ahmad Safii Maarif dalam angka 80 puluhan ke atas)

Oleh: Ahmad Faisal
(Senior Redaktur Haragu Bakti Production)

U

lang tahun HM Yusuf Kalla ke 80 tahun ditandai dengan terbitnya buku YSUF KALLA, DI BALIK BERAGAM ISU. Kebahagian ini tentu kita syukuri atas kesehatan dan panjang umur Bangda Yusuf Kalla. Sebagai anak negeri hampir bersamaan kita berduka atas meningggalnya Ahmad Syafii Maarif. Ternyata beliau cukup dekat dengan Yusuf Kalla.

The Real President, ungkapan kedekatan yang sejatinya berisi  kekaguman almarhum Buya kepada Yusuf kalla. Meski begitu Yusuf Kalla tidaklah berbahagia atas julukan yang berkelas dari orang berkelas. Peristiwa ini terjadi saat era kepresidenan SBY.

Untuk menyeimbangkan the real  president, tulisan ini mencoba menyajikan sebuah kritik atas satu saja isu.  Dilaluinya tahun bertahun maka satu isu ini nampaknya menjadi sumber dari beberapa fakta lanjutnya.

Badan Pusat statistic menyajikan data sensus Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan point 7. Energi Bersih dan Terjangkau. Rasio Penggunaan Gas Rumah Tangga. Indonesia tahun 2021 memiliki angka 83,36 persen rumah tangga.  Propinsi Tertinggi Kalimantan Timur 96,28 persen dan terendah Maluku Utara 0.97  persen. (sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat 2016 dan 2016, Susenas KOR (diolah).

 Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral tahun 2010 tanggal 25 Desember 2020 menyebutkan bahwa triliyunan rupiah akan bergerak dalam rangka Konversi Minyak Tanah ke LPG; Menggerakan Perekonomian, Menghemat Energi.

Gambar 1. Revolusi  konstruksi dapur EBT ke Gas
Sumber Foto Pribadi  Hasbiyani Ghani, 2022 lokasi asrama Wasaka Satu ULM Banjarbaru.

Fenominal, kiranya kata inipun belum memberikan gambaran akan keberhasilan Program Konversi Minyak Tanah ke LPJ ini. Menyeragamkan Rumah Tangga warga Indonesia sebesar 83, 36 persen ini faktanya sedikit menghianati kebhenekaan.

Sebut saja propinsi Maluku Utara yang hanya 0,97 persen tokh tetap Indonesia.

Penggunaan LPJ yang disebut menggantikan penggunaan Minyak Tanah telah menghilangkan kearifan lokal sebagian rumah tangga yang bisa dan biasa menggunakan kayu bakar. Memaksa rumah tangga tersebut bergantung pada industry padahal sebelumnya dapat mandiri. Maka rumah tangga menjadi pasar yang diciptakan oleh subsidi dengan kebijakan pemerintah.

Soal konversi Minyak Tanah ini JK, biasa kita kenal menyampaikan bahwa studi dan percobaan dilakukan di Bukaka dan Universitas Trisakti. Percobaan tersebut menunjukan bahwa kalori dalam satu liter minyak tanah setara dengan kalori dalam 0.4 kg gas LPG. Artinya harga per kalori gas LPG jauh lebih rendah dari pada minyak tanah. Disampaikan beliau saat orasi ilmiah penganugerahan Doktor Honoris Causa dirinya dari Institute Teknologi Bandung (ITB) Senin (13/1/2020). Dalam Bisnis.com 13 Januari 2020 oleh Dika Irawan.

Dalam Kompasiana, Dony; Alumni Komunikasi UGM Angkatan 2008 dalam Konversi Gas LPG 3 kg JK sebagai Wapres Penuh kecurangan,24 Juni 2014 diperbaharui 18 Juni 2015, antara lain menyoroti dipilihnya LPG dari sepatutnya gas alam. Tulisan ini juga mencurigai peran Bukaka Group dan Kalla group yang memproduksi LPG dan tabungnya (rawan meledak).

Sementara tahun 2008 Kementerian ESDM Republik Indonesia tepatny 24 Agustus dalam Judul Potensi Energi zbaru Terbarukan (EBT) Indonesia. Biomass 50 Giga Watt. Data ini disampaikan oleh Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam acara Focus GroupDiscussion diselenggarakan oleh Nasional. Disampaikan dalam Prepres ini bahwa bauran Energi primer nasional tahun 2025 adalah 17 Persen. Kapasitas terpasang biomass tahun 2020 adalah 180 MW.

Wood Pellet adalah satu diantara biomass. Maka bisa dipastikan bahwa kayu bakar untuk rumah tangga adalah bagian dari EBT yang sejak moyang dan neneknya sudah kita gunakan. Sebuah study puluhan tahun lalu di India (kami terima bulletin dari India semasa aktif di Sylva Indonesia, asosiasi mahasiswa Kehutanan Indonesia, yang kemudian aktif menyiapkan asosiasi sejenis tingkat ASEAN tahun 1990 an) menyebutkan bahwa kayu bakar bersumber pada runtuhan alamiah dahan dan ranting kecil dari kebun karet seluas 1 Ha tidak cukup untuk satu rumah tangga. Namun jika luasanya 2 Ha maka lebih dari cukup.


Gambar 2. Yang tersisa dari revolusi konstruksi dapur EBT ke Gas
Sumber Foto Pribadi  Hasbiyani Ghani, 2022 lokasi asrama Wasaka Satu ULM Banjarbaru

 Kalimantan Timur yang paling Indonesia perihal Konversi Minyak Tanah ke LPG  untuk Rumah Tangga mencapai 96 % lebih di tahun 2021. Luas lahan kebun karet rakyat di 12 Kabupaten/ kota  di Kalimantan Timur tahun 2013 adalah 84.250 (delapan puluh empat ribu dua ratus lima puluh)  Ha dari total kebun karet 91,250 Ha.

Maknanya rakyat dengan kebunya pasti memiliki kafasitas aksesibility, soal baik dan jelek masih bisa diperdebatkan. Maksud kita adalah maka aka nada 56 ribu lebih rumah tangga yang terjangau oleh Energi (Baru) Terbarukan. Jika data jumlah rumah tangga di Kalimantan Timur tahun 2010 adalah 757.861, Ini setara dengan 7,4 persen rumah tangga. Catat ini dari kebun karet rakyat sendiri. Jelas ada 3 persen lebih rumah tangga petani karet “ dipaksa” menggunakan LPG. Itu sebanyak 22 ribu rumah tangga.

Halo Kalimatan selatan !. Luas kebun karet rakyat adalah 235.826 (dua ratus tiga puluh lima ribu delapan ratus dua puluh enam) Ha. adalah 89 persen dari total kebun karet di Kalimantan selatan yang luasnya mencapai 262.295 ha. Data ini dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu  tahun 2013. Menurut BPS jumlah rumah Tangga Kalimantan Selatan tahun 2010 adalah 943.373 buah. Kebun Karet Rakyat akan mampu menopang kebutuhan masak memasaknya sebesar 157.217 rumah tangga, atau 16 persen lebih. Bila rumah tangga pengguna LPG di Kalimantan selatan 82 persen maka ada dimungkinkan 2 persen petani kebun karet rakyat masih setia dengan E(B)T warisan leluhur yang sangat visioner.

Fakta lapangan di Kalimantan selatan masih ada yang menggunakan dua jenis energy ini. Sebut saja Hibrid kata Hasbiyani Gani. Kenyataan inilah yang bila diperhitungkan lebih empati maka nilainya cukup bermakna bagi warga sekitar kebun karet.


Gambar 3. Bertahan dan layak dipertahan untuk EBT skala rumah tangga.
Sumber Foto Pribadi  Author, 2022 lokasi  Pasar Rakyat Martapura

 

 


The Real President 4.5 5 Ahmad Faisal (Yusuf Kalla dan Ahmad Safii Maarif dalam angka 80 puluhan ke atas) Oleh: Ahmad Faisal (Senior Redaktur Haragu Bakti Production) ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.