Sekolah, Ilmu dan Akal

 

Untuk apa kita sekolah? kaya"nya sih untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri.  Mungkin lebih praktisnya untuk meningkatkan penggunaan akal (logika) dalam setiap pengambilan keputusan setiap masalah yang dihadapi.

Dalam kurikulum belajar di sekolah maupun di perguruan tinggi selalu ada keseimbangan antara materi ilmu yang bersifat hapalan dan yang bersifat analisis, logika dalam memecahkan persoalan, sehingga puncaknya adalah bagaimana seorang mahasiswa bisa menjelaskan dengan logika penomena apa yang didapat dari hasil penelitian yang dilakukannya menggunakan METODE ILMIAH.  Artinya seorang yang terpelajar harusnya selalu berpikir menggunakan logika.  Sesuatu yang tidak bisa dijelaskan secara logika sebaiknya jangan dijadikan pegangan.

Dalam Islam pun kita dituntut selalu menggunakan akal dalam memahami agama, sehingga tidak sedikit ayat Qur'an yang ditutup dengan tuntutan menggunakan akal.  Bahkan dikatakan belum beriman seseorang yang tidak menggunakan akal (taqlid buta).

Banyak yang beranggapan bahwa beragama itu yang penting iman, jangan semuanya dipikirkan.  Menurut hemat saya beragama pun kita harus dengan akal sehat, bahkan tidak wajib shalat orang yang tidak berakal (belum akhil balikh atau gila/mabuk).

Tepat di hari ini, 21-12-2012, Suku maya mengatakan bahwa ini adalah akhir penanggalan mereka dan memulai penanggalan baru, entah kenapa banyak yang menafsirkan ini sebagai ramalan hari kiamat dan tidak sedikit orang yang mempercayainya, sampai-sampai ada yang mempersiapkannya dengan membuat perlindungan-perlindungan "tahan kiamat".  Bahkan orang-orang berpendidikan pun ikut-ikutan percaya dan diperparah lagi dengan ditayangkannya film dengan judul 2012, makin jauhlah kita dibuatnya terhadap penggunaan akal sehat.

Semua kita pasti mafhum bahwa RAMALAN CUACA itu boleh dipercayai dan RAMALAN NASIB itu haram dan termasuk perbuatan syirik.  Dari kedua ramalan tersebut kenapa punya sanksi yang berbeda?  Ternyata yang membedakannya adalah logika (akal sehat) yang melandasinya.  Ramalan dengan dasar logika boleh diterima, tetapi ramalan tanpa logika adalah menyesatkan.

Mari kita hitung sudah berapa tahun kita bersekolah dan berapa banyak kita belajar di luar sekolah.  Harusnya sudah saatnya kita pergunakan akal sehat kita, karena itulah tujuan kita sekolah, memberdayakan kelebihan kita sebagai manusia, satu-satunya makhluk yang dikaruniai akal dan satu-satunya makhluk yang bisa memilih jalan lurus atau jalan sesat... akal-lah sebagai petunjuknya, bukan cuma hati nurani, karena hati pun tidak luput dari penyakit hati.
Sekolah, Ilmu dan Akal 4.5 5 eer 86 Untuk apa kita sekolah? kaya"nya sih untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk...


5 komentar:

  1. biasa..isu kiamat hanya propaganda

    BalasHapus
  2. politis, politik, dan duit pulang

    BalasHapus
  3. bila kd masuk logika artinya hayalan kitakah aR..?

    BalasHapus
  4. paham, paham auk --- terimakasih. makim paham bahwa banyak yang aku tidak paham-- kayapa Fahmi

    BalasHapus
  5. hahaha... Bilal, kaya apa guru?

    BalasHapus

Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.