FITRAH DAN HISAB

 

Bismillahirrahmanirrahiim
Shalawat dan salam kepada Baginda Rasulullah saw
Ya Allah tunjukilah kami kejalan yang lurus
Mohon maaf...Mohon Ridha

Ketika bulan Ramadhan tinggal menghitung hari yang berarti lebaran ( hari raya Idul Fitri ) sudah dekat, kita umat Islam diwajibkan mengeluarkan zakat Fitrah sesuai Hadist  :
Diriwayat dari Ibnu Umar ra, ia berkata : Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah dari bulan Ramadhan satu sha' dari kurma, atau satu sha' dari sya'iir  atas seorang hamba, seorang merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil dan orang dewasa dari kaum muslimin. (HR Imam Bukhari dan Muslim).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Rasulullah saw telah memfardhukan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang shaum dari perbuatan sia-sia dan dari perkataan keji dan untuk memberi makan orang miskin. Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum salat, maka ia berarti zakat yang di terima dan barang siapa yang mengeluarkannya sesudah salat 'ied, maka itu berarti shadaqah seperti shadaqah biasa (bukan zakat fitrah). (HR  Abu Daud dan Ibnu Majah)
Dengan mengeluarkan zakat fitrah sangat banyak hikmah yang dapat kita petik yang pada akhirnya diharapkan kita kembali kefitrah dengan makna kembali mengingat asal kejadian yang suci, tiada daya dan upaya kecuali hanya kepada Allah-lah kita berpasrah diri, mengharap dan memohon pertolongan.
Untuk kembali ke fitrah, selain kita mengeluarkan zakat tentulah harus didahului dengan kesungguhan dan ketulusan memohon ampunan kepada Alah SWT atas dosa-dosa yang telah kita perbuat ( taubat nasuha ) sesuai dengan :
Surah At Tahriim : 8 yang artinya ,” Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, ......”
Surah An-Nisa’ : 17 yang artinya,” Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
Surah At-Taubah : 104 yang artinya,” Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?
Setelah bertaubat dan mengeluarkan zakat fitrah kita berharap kembali suci, seperti bayi yang baru lahir dengan kulit kemerahan, hanya bisa menangis ketika haus dan lapar dan tertidur pulas ketika kelelahan. Tidak ada yang bisa dilakukan bayi kecuali selalu mengharap pertolongan orang tua, lemah tiada berdaya.
Begitulah seterusnya dalam mengarungi kehidupan ini, kita lemah, tiada berdaya dan hanya selalu mengharapkan pertolongan Allah SWT.
Yang menjadi perenungan kita adalah ketika bayi berangsur dewasa, mandiri, sukses dan kaya, lalu mungkin sudah mengaku berilmu, mengaku punya ini dan itu, mengaku pintar, ahli dan lain-lain atau dia mengaku semua yang diperolehnya dari usaha dan kerja kerasnya semata, maka untuk selalu menjadikan diri kita tetap fitrah ingatlah Firman Allah SWt dalam surah Al-Hajj Ayat : 64 yang artinya : Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Dengan selalu menjaga diri dalam keadaan fitrah maka hendaklah kita selalu berperasaan tidak mempunyai apa-apa sesuai dengan surah Al-Hajj : 64 tersebut sehingga ketika dihari perhitungan nanti kita mengharapkan ilmu, amal, harta dll tidak dihisab oleh Allah SWT.
Guna memudahkan memahami hal tersebut dapat kita umpamakan cerita seperti ini :
Tanpa ada yang tahu, Amin meminjamkan sebuah golok sakti kepada Hanif. Kemudian Hanif menceritakan kepada orang-orang yang ditemuinya bahwa dia mempunyai sebuah golok yang sakti. Tentulah nantinya Amin akan meminta pertanggungjawaban Hanif kenapa mengaku kepada orang lain mempunyai sebuah golok sakti, padahal golok tersebut adalah kepunyaanya.
Lain halnya kalau Hanif mengaku kepada orang lain bahwa bahwa Amin telah meminjamkan sebuah golok sakti kepadanya maka tentulah Amin tidak akan mempersoalkannya.
Begitulah tentang hisab ilmu, amal, harta dan lainnya dan mudahan Allah SWT tidak menanyakan perihal yang kita peroleh dari-Nya karena kita selalu menjaga perasaan bahwa kepunyaan Allah semata yang ada dilangit dan dibumi. Selalu menjaga fitrah, tiada daya dan upaya dan hanya kepada-Nya  kita mengharapkan pertolongan.  Aaamiin.

MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN DI HARI YANG FITRAH
FITRAH DAN HISAB 4.5 5 Sabilal Rasyad Bismillahirrahmanirrahiim Shalawat dan salam kepada Baginda Rasulullah saw Ya Allah tunjukilah kami kejalan yang lurus Mohon maaf...Moho...


2 komentar:

  1. Akhirnya..engkau datang juga....

    BalasHapus
  2. Zakat Fitrah, Pilih mana naikan mutu (kualitas) atau tambahkan takaran (kuantitas). Jadikan bahan edisi berikutnya ya

    BalasHapus

Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.