Ubi Jalar Cilembu (Dengan bangga dan akan bertambah tambah kebanggaanku)
Atas Nama Su Anang Hadimi, kupersembahkan tulisan ini.
Ubi Jalar yang istimea CILEMBU, diberinama demikian karena berasal dari desa yang bernama sama. Bernasib sama dengan langsat di Kalimantan Selatan, agar terkesan manis dan istimewa semua ubi jalar "madu" ditempel merk dagang Cilembu, walau kemudian mana yang asli menjadi kabur.
Bakahan seorang kawan membeli Cilembu untuk oleh oleh menjadi kuciwa karena dikatakan "wah hebat ya bisa bisanya memasukan madu" Padahal menurut aslinya Cilembu bila di bakar apalagi di oven memang akan menghadirkan rasa manis seperti madu.
Namun atas nama Su Anang Hamidi maksudnya Hadimi sebagai perwakilan pengarajin anyam-anyaman bukan meragukan ke Cilembu an dari ubi kayu asal Sumedang Jawa Barat ini.
Keluarga besar kami menyukai produk petani Indonesia ini, sebagai ucapan selamat datang kami hampir setiap minggu membeli Cilembu yang sudah siap konsumsi. Untuk ukuran produk pertanian harganya berkutat Rp.30.000,-tiap kilogram, sungguh membanggakan. Meski mahal tapi dibeli, itu karena Cilembu memiliki factor pembeda dari ubi jalar lainnya.
Sepuluh hari yang lalu atau mungkin dua minggu lalu, anakku si Sulung melapor: "Cilembu itu diangkut dengan truk" katanya, "baru aja datang—segar". Aku piker dia lapar sehabis pulang sekolah jadi kutawari aja pencok. Belum mengganti pakaian sekolah laporan dilanjutkan " Separo muatan Cilembu, setengah lainnya keranjangnya"
Keranjang adalah packaging dari Ubi Cilembu di Martapura, entah di Kota lain di Kalimantan Selatan. Tapi ketika kami beli Cilembu di rest area Tol Cipularang km 69 cukup kantongan plastic. Jadi secara ilmu pemasaran ini juga factor pembeda lainnya. (ada dua sudah).
Tanggal 1 Mei 2012 kami kelompok petani membeli 2 kg di Martapura. Sebagian besar belum pernah mencicipi Cilembu Sumedang ini.
Aku lebih sibuk membuat foto atas anyaman keranjang packingnya. Mari lihat diskripsinya. Bahan baku Ubak paring (bagian dalam dari bamboo yang tidak bersmbilu atau memiliki lapisan lilin yang licin). bahan ini sering menjadi limbah bila pengrajin mengolah bamboo sebab karas dan retas (gampang patah). Anyaman satu satu dan tegak lurus (kaya bikin pelupuh) yang sesungguhnya hanya pada bagian alas yang berukuran 10 x 10 sampai 12 x 12 cm. Bila kerapatan anyaman ubak bamboo ini satu cm maka terdapat ujung ubak tadi 40 sampai dengan 48 jurai. Tarik jurai dan anyam menyilang dengan kerapatan 2 cm lalu 3 cm lalu 4 dan terakhir 5 cm. Lipat Ubak 100% (artinya balik arah) lalu anyam dengan kerapatan satu satu. Sulit ? atau kacau uraiannya ? tak apa.
Atas nama Su Anang Hadimi pasti akan berlaku TEOREMA TELUR COLUMBUS.
Ini yang ingin ku teriakan: Cilembu akan lebih terkenal lagi dan memiliki factor pembeda ketiga bila keranjang packing dibuat oleh Su Anang Su Anang lainnya di Kalimantan Selatan. Lebih terkenal dan dibeli bila kolaborasi ini berjalan, I am sure!
Oh ya hampir lupa, untuk pelengkap packing Cilembu bagian dalam Ubak Teranyam ini diberi Koran bekas. Akar lebih berkesan natural dan bebas kesan bahan bekas pakai, kami sarankan pakai Klaras, alias daun pisang kering.
Selamat datang Cilembu dan kami mencicipi.
jadi lapar nah
BalasHapusMari kita coba sarankan ke ( importir) cilembu untuk selanjutnya mungkinkah cilembu di tanam di tanah banua kita.!?
BalasHapusubi kayu dapat ditanam pada rentang ketinggian lahan yang lebar, dari rendah sampai tinggi. yang terbaik adalah pada ketinggian 800 dpl.
BalasHapusApalagi Bahan Bambunya dari dari desa Paring Tali .......
BalasHapusini semacam muatan lokal/komponen lokal
BalasHapus