MAKAM ABAH ANANG "LENYAP"

Peranan Galam dalam Pembangunan

Hutan Tanaman Berguru dari Hutan Alam

Keunikan khusus dari tumbuhan Melaleuca leucadendron ini adalah sangat cepat pulih kembali sehabis terbakar. Galam di Banua ini tetap mengandung minyak kayu putih sehingga tetap berhak menyandang nama pohon minyak kayu putih. Di Jawa Barat disebut juga dengan Elam, di China sebagai Bai gian ceng

Ada juga sebutan waru gelang.

Habitat tempat tumbuh Galam ini sangat lebar dari daerah tandus sampai lowland atau rawa monoton. Anne Ahira com menerangkan juga bahwa di Amerika Serikat dimanfaatkan juga sebagai bahan baku kertas alias pulp.

Kita menduga kandungan minyak kayu putih Galam di Kalimantan Selatan lebih rendah dibandingkan dengan saudara di Jawa Tengah yang oleh Perum Perhutani diolah menjadi minyak kayu putih.

Khusus daerah rawa yang bila musim hujan terjadi genangan lebih dari setengah tahun meskioun ancaman kebakaran juga hampir pasti saat kemarau Galam tumbuh sangat rapat. Perhatikan Gambar yang kami ambil bulai Mei 2012 di Desa Garis Hanyar Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar.

Tumbuh sangat rapat lebih dari 30 pokok rumpun dalam satu meter persegi.

Perhatikan juga gambar makam Abah Anang yang lenyap terlindungi oleh Kayu Galam saat pembangunan bangunan Makam.

Kami yakin masyarakat kita mengenang kayu Galam sebagai bahan untuk menahan cor lalu juga sebagai kayu bakar.

Kembali kepada wood pellet dan hutan tanaman, maka Wood pellet dapat dibuat dari kayu yang berumur 2 tahun sementara swantimber – bercermin dari fast grow sepert acacia dan jabon baru layak panen di atas sepuluh tahun. Bila dipadukan kita dapat menaman 10000 (sepuluh ribu) pokok dalam satu hektar. Lalu panen untuk wood pellet pada usia 2 tahun sebanyak 5000 (lima ribu) pokok, tahun ketiga panen lagi 2500 pokok, tahun ke empat 1250 pokok dan tahun kelima 625 pokok. (berapa asumsi volume kita bahas seri berikutnya)