Count Down "Kiamat Kecil" Dimulai

 

Diprediksi Lima Tahun Lagi Jebol 

Jika Bendungan Riam Kanan Tidak Dijaga


H. Ruddy Ariffin: penambangan liar di hulu Bendungan PM. Noor bukan saja masalah endapan lumpur tapi kandungan logam berat, kita yang tua dan rapuh, mempercepat penuaaan dan bagi yang muda dalam jangka panjang berakibat buruk”
Bendungan Ir P M Noor Riam Kanan Desa Aranio Kecamatan Aranio diprediksi lima tahun lagi bakal jebol. Pasalnya setiap hari, bendungan yang hanya berkonstruksi tanah dan kerikil ini kian terkikis bahan kimia yang larut dalam air sungai.
Kondisi itu diceritakan Manajer PLTA Riam Kanan Kardoyo kepada Radar Banjarmasin Selasa (17/7) kemarin
PLTA Riam Kanan juga salah satu penyumbang energi terbesar di Kalselteng. 20 persen KK di Kalselteng mengadopsi listrik dari tenaga air. Untuk itulah pihak PLTA juga berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga pasokan energi sebanyak 30 Mega Watt itu. "Kita sudah mengusulkan ke wilayah untuk penyedotan lumpur di sekitar bendungan dengan anggaran miliaran rupiah. Pasalnya jika tidak disedot dikhawatirkan lumpur semakin banyak masuk ke dalam intake dan menghancurkan turbin," katanya.
Dalam wawancara tidak khusus dengan Gubernur Kalimantan Selatan yang juga ketua Forum Gubernur Kalimantan Bapak H. Ruddy Ariffin di ruang tunggu VVIP Bandara Syamsudin Noor Selasa sore tanggal 25 Juli 2012 penambangan liar di hulu aliran sungai sungai yang berkumpul di Bendungan PM. Noor bukan saja masalah endapan lumpur tapi kandungan logam berat yang mengalir dalam air lalu kemudian kita minum - mengendap pada ikan konsumsi kita sehari hari “ Untuk kita yang tua dan rapuh, mempercepat penuaaan dan bagi yang muda dalam jangka panjang berakibat buruk” Ungkap beliau lirih.
Catatan kami air waduk Riam Kanan atau bendungan HPM Noor ini merupakan intake utama air minum warga Martapura, Banjarbaru dan Banjarmasin. Jumlah seluruh penduduk yang terdampak adalah lebih dari 1,5  juta jiwa.
Bendungan tertua dan satu satunya di Kalimantan ini sangat beruntung berada dalam kawasan Hutan Taman Raya Sultan Adam. Kawasan terotorial berkasta paling tinggi dalam struktur kawasan hutan ini meliputi Kabupaten Banjar dan Tanah Laut dengan luas areal lebih dari 112 ribu Ha. Sejarah kawasan berasal dari empat kawasan; Hutan Pendidikan Unlam SK. Gubernur Nomor: DA.144/PH/1980 tanggal 31 Desember 1980 dengan luas lebih kurang 2.000 Ha berlokasi di Mandiangin.), Suaka Margasatwa Pleihari Martapura SK Menteri Pertanian Nomor: 65/kpts/Um/2/1974 tanggal 13 Februari 1974 dan Nomor: 765/Kpts/Um/10/1980 tanggal 23 Oktober 1980 seluas lebih kurang 36.400 Ha.), Kawasan Kinain Buak (SK Gubernur Jenderal Nomor: 33 tgl 8 Mei 1926 seluas lebih kurang 13.000 Ha.) dan Hutan Lindung Riam Kanan (Sk Menteri Pertanian Nomor: 10/Kpts/UM/I/1975 tgl 8 Januari 1975 seluas lebih kurang 55.000 Ha.).

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, permasalahan di Tahura Sultan Adam adalah Penebangan liar, perladangan liar, penambangan liar dan kebakaran hutan
Tulisan ini dipersiapkan oleh Ahmad Faisal dan H. Majish Sibyani : berikut akan kita bahas waktu yang tersedia untuk proses pengungsian bila bendungan jebol bagi warga yang tinggal di kawasan aliran limpasannya. Kemana arah pengungsian paling aman dan lancer. Berapa lama :kiamat kecil ini akan kita hadapi. Infastruktur apa yang akan paling parah kerusakannya dan bila memungkinkan berapa kerugian yang dapat diprediksi (tentu tidak menaksir nilai nyawa manusia). Apa saja yang sepatutnya kita persiapkan selain system peringatan dini dan logistic selama pengungsian
Count Down "Kiamat Kecil" Dimulai 4.5 5 Ahmad Faisal Diprediksi Lima Tahun Lagi Jebol   Jika Bendungan Riam Kanan Tidak Dijaga H. Ruddy Ariffin: penambangan liar di hulu Bendungan PM. N...


4 komentar:

  1. bendungan ku sayang bendunganku malang..

    BalasHapus
  2. Wadawwwww....minimal hrs ada cara menetralisir logam atau semacam exhause logam atau material yg dapat menyebabkan kerusakan..apa yuk?..proyek pulang...xixixixixiix

    BalasHapus
  3. kiamat pasti terjadi, mau cepat mau lambat tergantung tarifnya

    BalasHapus
  4. kami semacam mencuba merangkai tata waktu "pengurai" kiamat ini. mohon do'a

    BalasHapus

Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.