JAKARTA - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menyebutkan, ada kejadian unik ketika kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Turki.
Di mana, pada saat datang, Presiden Jokowi disambut oleh 25 bupati asal Indonesia yang menyaksikan presentasi Pemerintah Turki soal kerjasama perdagangan.
Kejadian uniknya, kata Ketua Apkasi Mardani H Maming menyebutkan, ketika salah satu perwakilan pemerintah Turki mempresentasikan soal kopi. Di mana, kopi yang dipresentasikan tersebut merupakan kopi yang berasal dari Indonesia.
"Kopi itu diambil dari kabupaten dia (Bupati). Jadi Singapura mengambil kopi dari Indonesia, dijual ke Turki, Turki jual lagi ke Eropa," kata Mardani di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/5/2016).
Untuk mengantisipasi hal tersebut kembali terjadi, kata Mardani, Apkasi mendorong untuk menyiapkan aplikasi online yang nantinya memudahkan calon investor lebih mengetahui potensi pasar Indonesia ke depan.
"Sehingga para investor dengan mudah mencari yang dia dapat," tambahnya.
Selain kopi, Apkasi juga kedapatan pemesanan karet dari Turki yang cukup besar. Di mana, pemerintah Turki setidaknya membutuhkan karet setara dengan nilai Rp750 miliar setiap tahunnya. Selama ini, karet yang berada di Turki diambil dari Singapura yang asalnya dari Medan.
"Hampir semua produk kita dikirim ke Singapura, tapi sudah bukan berlabel Indonesia lagi, tapi diambil oleh Singapura," katanya.
Oleh karenanya, sambung Mardani, dengan penyediaan sistem online ini diharapkan produk-produk Indonesia bisa dikenalkan langsung kepada negara-negara tujuan ekspor.
"Sehingga kita bisa memotong mata rantai, di mana Singapura mengambil produk kita, tapi kita daerah kabupaten masing-masing bisa langsung bekerjasama dengan negara-negara yang membutuhkan apa uang dihasilkan dari negara kita," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.