Hari ini kita kembali memperingati hari ibu yang ke 83. Secara seremonial pastilah negara kita mempunyai agenda khusus untuk memperingatinya. Maklum, begitu kita memperingati hari ibu, dibenak kita pastilah terlintas sosok seorang ibu yang telah melahirkan kita ke muka bumi ini.
Namun dibanyak kasus, sosok seorang ibu yang notabenenya adalah kaum wanita begitu banyak memperolah tindak kekerasan, pemerkosaan, pelecehan seksual serta Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Namun, tidak sedikit juga kaum hawa (para Ibu) yang bekerja sebagaimana kaum Pria dalam hal berkarir. Mencermati kemajuan yang telah dicapai oleh Ibu-Ibu yang sukses dalam pekerjaannya, ada hal yang mengelitik dalam hati dan belum terucap. Sudahkah Ibu-Ibu tersebut membagi kewajibannya sebagai seorang Ibu bagi Anak-Anak dan Suaminya? Benarkah Ibu-Ibu juga "Harus" bisa seperti lali-laki dalam memperjuangkan hak kesetaraanya? Bagaimanapun juga, sentuhan Ibu kepada Anak-anaknya sangat berbeda dari sentuhan para Bapak kepada Anak-Anaknya, sehingga bagaimanapun suksesnya Ibu tetaplah Ibu yang sebagai Wanita dalam kehidupan sehari-hari.
Ada kata bijak yang perlu kita renungkan bersama : "Bila pria berbuat salah, dunia akan tertawa, tetapi bila wanita (Ibu) yang berbuat salah, maka dunia akan menangis".
Selamat hari ibu, kami semua sangat sayang Ibu.
Namun dibanyak kasus, sosok seorang ibu yang notabenenya adalah kaum wanita begitu banyak memperolah tindak kekerasan, pemerkosaan, pelecehan seksual serta Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Catatan Tahunan Komnas Perempuan tahun 2010, dari total 105.103 kasus kekerasan terhadap perempuan, 96 persen atau 101.128 kasus adalah perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Sementara itu, hasil dokumentasi Komnas Perempuan sejak tahun 1998-2010 menunjukkan 1/4 atau 93.960 kasus adalah kasus kekerasan seksual berupa perkosaan, pelecehan seksual, perdagangan perempuan untuk tujuan seksual, eksploitasi seksual, penyiksaan seksual, dan sebagainya.(Dikutip dari : Hari Ibu dan Seratus Ribu Kasus Kekerasan RT dari Vivanews.com)
Namun, tidak sedikit juga kaum hawa (para Ibu) yang bekerja sebagaimana kaum Pria dalam hal berkarir. Mencermati kemajuan yang telah dicapai oleh Ibu-Ibu yang sukses dalam pekerjaannya, ada hal yang mengelitik dalam hati dan belum terucap. Sudahkah Ibu-Ibu tersebut membagi kewajibannya sebagai seorang Ibu bagi Anak-Anak dan Suaminya? Benarkah Ibu-Ibu juga "Harus" bisa seperti lali-laki dalam memperjuangkan hak kesetaraanya? Bagaimanapun juga, sentuhan Ibu kepada Anak-anaknya sangat berbeda dari sentuhan para Bapak kepada Anak-Anaknya, sehingga bagaimanapun suksesnya Ibu tetaplah Ibu yang sebagai Wanita dalam kehidupan sehari-hari.
Ada kata bijak yang perlu kita renungkan bersama : "Bila pria berbuat salah, dunia akan tertawa, tetapi bila wanita (Ibu) yang berbuat salah, maka dunia akan menangis".
Selamat hari ibu, kami semua sangat sayang Ibu.
Selamat Hari Ibu...
BalasHapussemoga kita tidak menghormati ibu disaat hari ibu di peringati namun setiap hari kita menyayangi ibu setulus hati... :)
Selamat hari ibu jg sahabatku..,.. !!
BalasHapusSayang Ibu, dan tentunya jg sayang sma Ayah.. !!
Selamat Hari ibu. Mengenangmu takkan habisnya waktu. Dan mengingatmu adalah denyut setiap helaan nafasku...happy blogging!
BalasHapus@Anisayu, @ Laras : Makasih kunjungannya.
BalasHapus@Tagantar : So am I