
Tapi ingat, jangan berbangga dahulu, kita patut mempertanyakan kembali, apa makna, fungsi Asrama Mahasiswa Daerah hingga hari ini. Selain untuk ruang pemondokan mahasiswa apakah ada fungsi yang memberikan nilai lebih, jangan-jangan hanya tempat numpang makan, minum, tidur, hura-hura, pacaran, pesta narkoba dan kegiatan merugikan diri sendiri dan orang lain lainnya. Ada tiga hal utama yang kami tawarkan upaya untuk memaksimalkan peran Asrama Mahasiswa Daerah. Pertama, menanamkan semangat jiwa etnis masing-masing daerah. Setiap daerah pasti mempunyai falsafah hidup, seruan moral yang saat ini masih terpelihara. Seperti Jawa ada teposeliro, rukun agawe santoso, rawe-rawe rantas, tut wuri handayani, ing garso sung tulodo dan lain-lain. Seperti di provinsi Lampung ada sakai sambayan yakni sistem tolong menolong secara adat, nengah nyappur yakni komunikasi sosial, nemui nyimmah senang didatangi teman dan lain-lain. Sudah barang tentu daerah lainnya juga mempunyai prinsip-prinsip hidup. Kedua, menghidupkan tradisi akademik, kecil kemungkinan sebuah komunitas asrama mahasiswa daerah hanya dihuni oleh satu perguruan tinggi. Pada momen inilah yang akan menghidupakan nuansa asrama. Dengan sendirinya akan terjadi sebuah komunikasi kecil-kecilan antar disipilin ilmu yang dikemas dalam bentuk dialog atau diskusi. Ketiga, nuansa relegius. Untuk yang terakhir ini dibutuhkan usaha atau kerja keras dan kerja cerdas. Karena di dalam Asrama Mahasiswa Daerah sendiri juga tidak semua didomimasi oleh satu agama saja. Saling menghormati, toleransi dalam menjalankan ibadah adalah nilai-nilai yang paling kita tonjolkan jangan sampai terjadi ketersinggungan.
Para warga asrama mahasiswa daerah selain menuntut ilmu ia sebagai duta budaya dan pariwisata, maka wajib hukumnya untuk menjaga nama baik daerahnya selama ia menempuh studi. Substansinya adalah tidak hanya menjadikan Asrma Mahasiswa sebagai student center melainkan culture center. Masing-masing Asrama Mahasiswa Daerah di Yogyakarta khususnya, Indonesia umumnya pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, toh, walaupun dalam kekurangan jangan pesemis, ini adalah sebagai bukti kekayaan keanekaragaman kebudayaan bangsa Indonesia yang tetap utuh sekaligus totalitas kita kepada wawasan kebangsaan. Kita patut bersyukur mempunyai rumah yang bernama Indonesia.
Sumber : ASRAMA MAHASISWA LAMPUNG YOGYAKARTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.