Danau Bangkau meminta korban

 

KANDANGAN – Danau Bangkau yang berada di Kawasan Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) kembali meminta korban, Selasa (24/7) sekira pukul 13.00 Wita. Korban jatuh saat aparat diikuti warga melakukan operasi terhadap para penyetrum ikan. Namun ternyata para penyetrum melakukan perlawanan, bentrokan pun terjadi dan mengakibatkan tiga orang aparat terluka.

Sementara dari warga, seorang warga Awang Landas Desa Sungai Buluh Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dilaporkan hilang, seorang warga lagi mengalami luka. Korban dinyatakan hilang oleh kepala desa setempat, saat berusaha melarikan diri ketika dikejar aparat keamanan. Pihak kepolisian yang berusaha melakukan penelusuran di TKP juga belum menemukan warga yang disebut-sebut hilang tersebut.

Sementara itu, pelaku penyetruman yang berhasil diamankan dua orang, yakni Saidi (35) warga Kampung Awang Landas Desa Sungai Buluh Kecamatan Kasarangan dan Arifin (Ifin) Warga Desa Rantau Bujur Kecamatan Labuan Amas Timur Kabupaten HST. Saidi dapat diamankan setelah tidak bisa lari dari kepungan warga yang turut membantu.

Tapi, sebelum dibekuk, Saidi sempat menabrakan perahu ces (perahu dengan motor tempel) yang digunakannya ke speedboad yang ditumpangi petugas penegak hukum. Akibatnya, perahu pecah dan kayu pecahannya menembus kaki kiri Briptu Artono, salah seorang anggota Polres yang berada di atas speedboat. Sedangkan Ifin sempat melarikan diri sejauh 3 Km, tapi berkat kesigapan aparat dan masyarakat, Ifin akhirnya terkepung.

Meskipun sudah terkepung, Ipin juga sempat melakukan perlawanan dengan senjata tajam. Melihat hal itu, aparat penegak hukum berupaya menembakan senjata ke atas, bunyi tembakan tersebut, tidak membuat Ifin gemetar atau takut, Dia malah melawan. Karena dikeroyok orang banyak, akhirnya Ifin takluk dengan banyak luka disekitar kepala dan tangan.

Selain Briptu Artono, korban lain dari pihak aparat adalah Brigadir Imam Bukhori. Sedangkan satunya adalah dari TNI yang tercatat sebagai anggota Koramil 04 Kandangan atas nama Pelda Sukirman. Brigadir Imam Bukhori, kaki kanannya terjepit dua buah perahu. Sedangkan Pelda Sukirman pergelangan tangan kananya tertembus peluru senapan angin saat mengejar tersangka.

Bentrokan di Danau Bangkau ini pun mengingatkan warga setempat pada peristiwa yang tepat terjadi setahun lalu, Minggu, 24 Juli 2011 pukul 13.00 Wita. Saat itu bentrokan massal antar penyetrum ikan dan aparat mengakibatkan empat orang warga terluka dan satu korban hilang atas nama Hamsi alias Utuh (20). Malangnya Hamsi ditemukan beberapa hari kemudian dalam keadaan sudah tak bernyawa di dasar sungai.

Operasi kemarin yang dilakukan aparat gabungan dari Polres HSS dan Kodim 1003 Kandangan, juga untuk menanggapi laporan masyarakat, yang mengatakan bahwa kawasan Danau Bangkau kembali dipenuhi para penyetrum yang berasal dari desa tetangga. Selain mendapatkan laporan tersebut, pihak penegak hukum juga mengantisipasi agar tidak terjadi bentrok antar warga dua desa yang berlainan kabupaten itu.

Berangkat dari laporan itulah, akhirnya pihak penegak hukum melakukan patroli gabungan. Saat melakukan penyisiran pertama, patroli yang dilakukan aman. Tapi, saat melakukan putaran kedua, mereka melihat para penyetrum. Dengan perlahan di dekati, ternyata para penyetrum mengetahuinya.

Dengan cepat mengambil posisi lari menggunakan perahu ces (motor tempel). Karena terkepung, penyetrum yang menggunakan ces langsung menabrakkan perahunya dengan kekuatan penuh. Kepala Bagian Operasional Polres HSS Kompol Arif WB yang dikonfirmasi Radar Banjarmasin, membenarkan adanya penangkapan dua tersangka berikut barang bukti yang dimiliki.

Tapi ketika dikonfirmasi adanya korban, Arif tidak mau berkomentar banyak dengan dalih anggotanya masih melakukan pencarian. “Kita sudah amankan dua tersangka, satuya luka akibat dikeroyok masa satunya sudah dilarikan ke polres untuk menjalani pemeriksaan,” ujarnya Kepada Radar Banjarmasin.

Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Drs Achmad Fikry yang dikonfirmasi Radar Banjarmasin ketika membesuk korban di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Hasan Basry mengatakan, semua biaya yang dibebankan kepada korban akan menjadi tanggungan pemerintah daerah. Pasalnya, aparat penegak hukum yang menjadi korban, adalah mereka yang menjalankan tugas diperairan Kabupaten HSS untuk mejaga kemanan dan kenyamanan masyarakat.

“Kita sudah perintahkan pihak rumah sakit untuk mengklaim segala biaya kepada pemerintah daerah,” ujarnya Kepada Radar Banjarmasin. Sementara itu, keributan di Bangkau tidak mempengaruhi aktifitas warga Desa Sungai Buluh Mhyudin, sunter informasi beredar ada korban yang tewas dari insiden tersebut. "Kami pasrah jika memang informasi itu benar." ujar Mahyudi. Dari data himpunan, ada 7 warga yang mencari ikan dilokasi, mereka warga Rantau Bujur yaitu Arifin alias Ifin yang masih dirawat dirumah sakit.

Soleh, jarni dan Mono yang sudah pulang. Kemudian Saidi warga Awang Landas Sungai Buluh ditahan Poles HSS Yang masih hilang adalah Moko. "Kami mohon bantuan Polsek kasrangan mengevakuasi warga yang jadi korban. ini berdasarkan hasil pembicaraan tetuha masyarakat dirumah saya," terang Mahyudin tadi malam. (amt/rif/bin)
Danau Bangkau meminta korban 4.5 5 RumLah KANDANGAN – Danau Bangkau yang berada di Kawasan Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) kembali meminta korban, Selasa (24/...


5 komentar:

  1. nasib rakyat kecil versus aparat dengan dalih penegakan hukum or kelestarian lingkungan????

    BalasHapus
  2. Carilah nafkah dengan cara yang adil supaya babarakat

    BalasHapus
  3. semoga kita bisa mengambil hikmah dari kejadian tsb

    BalasHapus
  4. ada apa dengan masyarakat kita? perlu perhatian dari serius pemerintah dan tatuha masyarakat.

    BalasHapus
  5. aku berjanji akan serius memperhatikan masyarakat..(dgn wajah yg sendu..)

    BalasHapus

Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.