Bertemu Lailatul Qadr

 

Hampir semua umat Islam yang berpuasa di bulan Ramadhan ingin bertemu dengan Lailatul Qadr. Lailatul Qadr adalah puncak ibadah Ramadhan, sebuah malam yang datang di aklhir bulan suci, dimana para malaikat dan malaikat Jibril turun untuk mengatur segala urusan yang penuh hikmah. Yaitu hikmah yang terkandung di dalam Al Qur'an sebagai petunjuk kehidupan.

Perintah berpuasa di bulan Ramadhan sangat berkait erat dengan turunnya Al Qur'an, karena di bulan suci itu turun Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia, maka umat Islam diperintahkan untuk berpuasa selama sebulan penuh.

Q.S. Al Baqarah (2) ayat 185:
Bulan Ramadhan, (adalah) bulan yang didalamnya diturunkan Al Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu barangsiapa diantaramu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, ...

Sehingga kita disuruh berpuasa di bulan Ramadhan karena di bulan itu turun Al Quir'an, pada suatu malam yang sangat mulia, Lailatul Qadr.

Q.S. Al Qadr (97) ayat 1-5:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr). Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Karenanya Rasulullah menganjurkan kita untuk membaca Al Qur'an di sepanjang bulan Ramadhan, dan teristimewa pada 10 malam terakhir, saat-saat dimana kita memasuki tahap puncak puasa, jiwa kita sudah semakin suci, dampak dari berpuasa selama 20-an hari.

Maka ketika kita membaca Al Qur'an dengan penuh khusuk (bukan dengan nyaring dan mengganggu istirahatnya tetangga), para malaikat dan Jibril akan turun menyampaikan isi kandungan Al Qur'an kepada siapa saja yang sedang mengkajinya, itulah yang disebut sebagai Al Hikmah, pemahaman yang mendalam terhadap isi Al Qur'an.

Karena itu, yang menyampaikannya adalah malaikat Jibril sendiri dengan diiringi para malaikat lainnya. Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu, tetapi kali ini yang disampaikan adalah bukan redaksi Al Qur'an tetapi isi kandungannya, sebagai petunjuk kehidupan.

Q.S. Al Baqarah (2) ayat 269:
Allah menganugrahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dikehendaki Al Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran.

Q.S. Az Zukhruf (43) ayat 4:
Dan sesungguhnya Al Qur'an itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi dan amat banyak mengandung hikmah.

Q.S. Ad Dukhaan (44) ayat 2-4:
Demi kitab (Al Qur'an) yang menjelaskan (petunjuk kehidupan), sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang penuh berkah dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi pelajaran. Pada malam yang penuh hikmah.

Maka adalah sebuah keniscayaan yang harus kita lakukan di bulan Ramadhan, mengaji dan mengkaji Al Qur'an. Khususnya menjelang akhir Ramadhan. Selain itu yang perlu kita tanamkan adalah kesungguhan kita menjadikan Ramadhan sebagai bulan belajar Al Qur'an dalam arti yang sesungguhnya, bukan yang penting cepat, bukan yang penting khatam, tanpa paham maksudnya, sehingga kita (bisa jadi) tidak akan memperoleh hikmah yang luar biasa yang terkandung di dalamnya.

Semoga kita memperoleh hikmah tersebut dan semoga tulisan ini bermanfaat.
Bertemu Lailatul Qadr 4.5 5 eer 86 Hampir semua umat Islam yang berpuasa di bulan Ramadhan ingin bertemu dengan Lailatul Qadr. Lailatul Qadr adalah puncak ibadah Ramadhan, s...


5 komentar:

Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.