Hewan Penanda-Kupukupu

 

Kehidupan liar hampir pasti membentuk hewan ini mengeluarkan segenap kemampuannya. Kemampuan ini biasa juga disebut indera  keenam. Maka boleh kita beri batasan bahwa hewan penanda kita ini adalah hewan bukan peliharaan. Hewan liar yang hidup bebas lalu perilakunya kemudian dipahami oleh manusia sebagai tanda atau peringatan umumnya untuk adanya kejadian alam yang luar biasa seperti bencana alam tsunami atau meletusnya Gunung berapi, banjir dan lainnya.

Masyarakat tradisional Jepun menganggap kupu-kupu sebagai personifikasi roh seorang insan, baik yang hidup, nazak mahupun sudah meninggal. Menurut satu kepercayaan Jepun, jika seekor kupu-kupu memasuki ruang tamu dan bertengger di belakang adang-adang buluh, tandanya orang yang paling dicintai sedang datang untuk bertemu dengan anda. Bagaimanapun, kupu-kupu yang berkerumun dianggap sebagai petanda buruk; apabila Taira no Masakado senyap-senyap membuat persiapan untuk memberontak, di Kyoto munculnya sekerumun kupu-kupu yang begitu banyak sehingga orang ramai ketakutan karena dipandang sebagai petanda anasir jahat yang mendatang. Dalam bahasa Yunani kuno, "kupu-kupu" dipanggil ψυχή (psȳchē), yang umumnya bermaksud "jiwa" atau "minda"
Menurut Encyclopedia of Religion oleh Mircea Eliade, sesetengah suku Naga di Manipur mengaku sebagai keturunan kupu-kupu.

Kupu-kupu dan bunga-bunga wisteria, oleh Xü Xi (c.886–c.975), dilukis sekitar tahun 970 sewaktu awal Dinasti Song.
Dalam kebudayaan Cina, dua ekor kupu-kupu yang berterbangan sama-sama melambangkan cinta. Ahli falsafah Tao, Zhuangzi, pernah bermimpi akan seekor kupu-kupu yang berterbangan tanpa mengendahkan kaum manusia; tetapi setelah bangun dan sedar bahawa dirinya hanya bermimpi, beliau berfikir, "Adakah aku dahulu seorang yang bermimpi menjadi kupu-kupu, ataupun sekarang seekor kupu-kupu yang bermimpi menjadi manusia?"
 Pada tahun 1884, Jose Rizal berucap di sebuah jamuan dan menyebut akan "kepompong Timur ... bakal meninggalkan kokunnya", iaitu membandingkan kelahiran "Filipina baru" dengan metamorfosis kupu-kupu. Beliau juga seringkali menggunakan gambaran kupu-kupu dalam puisi-puisi dan karangan-karangan beliau untuk melambangkan azam rakyat Filipina jajahan Sepanyol untuk merdeka. Lama kemudian, dalam sepucuk surat kepada Ferdinand Blumentritt, Rizal menyamakan kehidupannya dalam buangan dengan kupu-kupu yang keletihan dengan kepaknya yang terselar oleh matahari.
Maka di Borneo bagian Indonesia khusus dalam budaya Banjar seperti kehadiran kupu kupu dan rama rama sebagai hewan penanda adalah warisan penjajahan Jepang. Ini membuktikan bahwa soal budaya resonansi merupakan hal lumrah.

Der Schmetterlingsjäger (Pemburu kupu-kupu) oleh Carl Spitzweg (1840), satu gambaran zaman kegilaan mengumpul kupu-kupu.
Bak kata orang, kupu-kupu yang hinggap di atas orang membawa tuah. Bagaimanapun, menurut tradisi Devonshire, kupu-kupu pertama yang kelihatan mesti dibunuh, jika tidak malang nasib sepanjang tahun. Di Filipina, kupu-kupu atau rama-rama dalam rumah menandakan sudah atau bakal matinya seorang ahli keluarga yang empunya rumah itu.
Hewan Penanda-Kupukupu 4.5 5 Ahmad Faisal Kehidupan liar hampir pasti membentuk hewan ini mengeluarkan segenap kemampuannya. Kemampuan ini biasa juga disebut indera  keenam. Maka...


4 komentar:

  1. Kupu kupunyang lucu... kemana engkau pergi..tidakkah sayapmu... merasa lelah...

    BalasHapus
  2. jar urang tuha bahari, bila ada kupu2 di dlam rumah cagar ada tamu jar

    BalasHapus
  3. mun di kampung,kupu2 masuk ka rumah pertanda ada tamu yg akan 'bailang',jar.

    BalasHapus

Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.