Ulat sutra atau sutera (Bombyx mori: dikenal jua "ulat murbei") adalah ngengat yang memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai penghasil serat/benang sutra. Makanan ulat sutra hanyalah daun murbei (Morus alba). Ia diyakini berasal dari utara Tiongkok.
Telur ulat sutra membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk menetas. Ulatnya membentuk kepompong sutra mentah, yang setelah dipintal bisa menghasilkan benang sutra sepanjang 300 hingga 900 meter per kepompong. Seratnya berdiameter sekitar 10 mikrometer.
Sebagaimana umumnya larva/ulat, ulat sutra sangat rakus; makan sepanjang siang dan malam sehingga tumbuh dengan cepat. Apabila warna kepalanya sudah menjadi semakin gelap,
ulat sutra akan segera berganti kulit/cangkang. Dalam hidupnya, ulat sutra mengalami empat kali ganti kulit, hingga berwarna kekuningan dan lebih ketat, yang menjadi tanda akan segera
membungkus diri dengan kepompong. Sebelum ulat sutra menjadi matang dan keluar dari kepompongnya (kepompong digigiti hingga rusak dan tidak bernilai ekonomi), kepompong tersebut kemudian direbus untuk
membunuh ulat sutra dan memudahkan penguraian seratnya. Adapun kupu-kupu dewasa yang dipelihara untuk bibit ulat sutra tidak bisa terbang.
Karena itulah perlu waktu beberapa bulan untuk menata hati untuk memasukan ulat sutra penghasil benang sutra mengkilap bak prima yang memantulkan bias Cahya dari berbagai sudut. Matinya sang hewan ini dalam rangka mendapatkan sutra, untuk itu kami mohon maaf, karena kemampuan alamiahnya ini mereka bekerja untuk kita, manusia.
Selamat datang (kembali)!!! sang hewan pekerja (series). Sukses..
BalasHapusTerimakasih , sekali ni mati TU hewan.
BalasHapusitulah hebatnya sang khalifah di muka bumi (satu-satunya tempat hidup di seluas alam semesta), semua makhluk diciptakan untuk melayani manusia, seperti juga lebah, apa untungnya mereka membuat madu, apa perlunya produk susu sapi yang berlimpah, melebihi keperluan anaknya, ... hehe
BalasHapusMaafkanlah
HapusKalo bgt.. waktunya kita bersyukur.."ring" lah!
BalasHapusBersyukurlah......
BalasHapus