Masyarakat Banjar pahuluan memaknai kehadiran bunga warna merah sebagai pertanda tahun tersebut mengalami musim kemarau panjang. Tentu sebaliknya bila muncul lebih awal adalah bunga berwarna putih maka kemarau lebih pendek.
Akhir Agustus penulis berdialog santai dengan warga desa Alimukim, Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Bung Ji, biasa saya berkarat-akrab menyapanya. "tanpa kemarau maka durian tidak akan berbunga"
Menurut teori Phsyologi Tumbuhan; Kemarau adalah suasana lingkungannya dimana terjadi kekurangan air. Kondisi ini direspons oleh tumbuhan dengan cara menghentikan pertumbuhan vegetatif. Sebagai akibatnya ternyata memacu pertumbuhan generatif.
Pertumbuhan generatif inilah yang kita kenal dengan kemunculan bunga lalu berkembang menjadi buah. Sebagian dari buah itu memiliki citra rasa yang membuat kita dan hewan berlomba menikmatinya. Itu bagian dari strategi penyebaran biji tumbuhan agar generasi penerusnya terjamin hidup lagi.
Faktor pembatas kekurangan air ini menjadi persiapan untuk menyongsong musim hujan dengan biji dari pohon berbuah memulai daur hidup selanjutnya.
Hujan yang terjadi setelah adanya bunga ternyata diyakini dapat merontokkan bunga tersebut sebelum mekar lalu bersatunya Sari dan putik.
kalo bunganya ungu (bungur), artinya kada bakal jadi buah
BalasHapusSebenarnya tetap jadi TU buah, buah hatiku ku ku
HapusKemarau basah..berari merah muda kira kira lah..?
BalasHapusPutih tua bisa jua
Hapus