Esemka dan BBM

 

ESEMKA DAN BAHAN BAKAR MINYAK

Joko Widodo menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, mungkin salah satu faktornya karena ESEMKA (mobil).

Mobil Diesel pada awalnya lebih mahal karena BBMnya (solar) lebih murah. Ketika BBM bersubsidi untuk jenis solar dan premium sama maka alas an itu jelas tidak berlaku lagi.

Maka sah saja bila mobil ESEMKA dilengkapi BBM lebih mahal tapi hasil kreativitas juga. Misalnya dari CPO atau sejenisnya sehingga merupakan energy dari sumber yang dapat diperbaharui (renewable). Hal ini bertujuan antara lain agar kita bersama ESEMKA tak perlu ikutan galau ketika kehadiran Pemerintah dan DPR dipersoalkan masalah kenaikan BBM akibat kehidupan global.

Sebagai info, kita maksud penulis Indonesia adalah penghasil CPO terbesar dunia. Ini data (klaim) Depatemen Pertanian RI melalui Majalah Media Perkebunan.

Energi berkaitan langsung dengan pertumbuhan Poduk Domestic Bruto (PDB) suatu negara indikatornya kita kenal dengan koefisien elastisitas penggunaan energi. Untuk negara indonesia koefisien elastisitas penggunaan energi adalah 1,84 %. Ini artinya untuk meningkatkan PDB 1% maka energi yang diperlukan harus naik 1,84%. Dengan angka penggunaan energi sebesar ini maka Indonesia dikatakan sebagai negara yang paling boros dalam penggunaan energi jika dibandingkan dengan negara lain apalagi dengan negara maju. Sumber energi utama di Indonesia berasal dari minyak bumi. Sektor yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah sektor pertanian, industri, dan transportasi yang setiap tahunnya mendapat subsidi dari pemerintah. Pada sektor tersebut biasanya menggunakan sumber energi berasal dari bahan bakar minyak (BBM) yaitu minyak diesel.

Dengar dengar bahkan baca-baca tapi jauh api dari panggang- sebagai hasil penelitian- bila harga BBM jenis solar diatas 6000 rupiah tiap liter maka biodiesel menjadi ekonomis. Apalagi bila dipergunakan CPO Parit maka akan lebih menguntungkan demikian pula untuk kepentingan Lingkungan Hidup.

Bagaimana Bapak Jokowi?

Bagaimana Bapak Dahlan Iskan?

Bagaimana Bapak Mardani H. Maming?

Industri kreatif mudah orang (muda) yang galau. Sebab cinta membutuhkan kreatifitas. Cinta negeriku Cinta banuaku. Kami butuh Generasi Galau tapi tetap kreatif

Kita di Kalimantan Selatan sudah setahun lebih merasakan harga BBM yang tinggi. Antre di SPBU makan waktu lama dan tak terjadwal, sering pula setelah antre berjam-jam, manakala tiba giliran kita BBM habis. Kegalauan yang menyesakan.

Ayo kita berbuat.

Esemka dan BBM 4.5 5 Ahmad Faisal ESEMKA DAN BAHAN BAKAR MINYAK Joko Widodo menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, mungkin salah satu faktornya karena ESEMKA (mobil). Mobil ...


4 komentar:

  1. Yach...kegalauan yang kita buat sendiri..haruskah kita bernostalgia dgn masa lalu yg (juga) tidak membawa kpd kemandirian rakyat..?

    BalasHapus
  2. jadi kita harus melangkah meski satu satu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya..harus satu satu..kalau dua dua???

      Hapus

Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.