TEOREMA TELUR COLUMBUS
"aku juga bisaaaa"
Sebelum jauh kami mengaku bahwa teori ini belum akan gugur bilamana tak ada teori lain yang terbukti lain dari TEOREMA TELUR COLUMBUS. Kita juga diharuskan rela bahwa sumbernya sangat tidak jelas manakala pembahasan diarahkan pada bahasa apa yang dipakai cerita originalnya. Spanyol atau Portugal, Italiano atau English (cikal bakal Amerika). Demikian juga tentang telurnya apakah ayam, bebek/itik atau puyuh bahkan kalkun.
Tak ada lagi yang ingat akan perdebatan yang keras dan mengarah pada perselisihan bahkan "makar" saat logistic menipis bersamaan dengan janji yang tak dapat dibuktikan kebenarannya—lalu semuanya menjadi Nyata.
Tepat setelah satu bulan dan sepuluh hari, euporia keberhasilan menemukan (lagi) benua baru tak bernama yang awalnya dipahami sebagai India lalu penduduk aslinyapun (indigenous people ) disebut Indian. Belakangan benua ini dikenal dengan sebutan Amerika namun kemudian indigenous peoplenya tetap saja disebut Indian dengan ragam suku seperti Apache dan Siox.
Segala hal yang patut dicatat telah selesai dituliskan. Segala hal yang patut dibawa sebagai bukti keberhasilan dibungkus rapi agar awet untuk perjalanan balik ke benua Eropa. Tidak lupa tembakau dan cili yang pedes seperti Lombok rawit.
Semua reparasi dan perbaikan serta pembenahan kapal dan kelengkapannya seperti layar dan tali temali. Beres dan disupervisi langsung Sang Maha nahkoda Kapitan Columbus kapal per kapal. Tak luput dari pemeriksaan soal logistic dan sekoci keselamatan. " Ini lah asuransi keselamatan kita" petuah Columbus setiap selesai inspeksi.
Disela tangis dan tawa, diantara kecemasan dan kebanggaan, terbaur semua rasa menjelang keberangkat rombongan untuk menuju Eropa, Kapitan Columbus mengundang pada Nahkoda untuk menaiki sekoci terakhir bersama sama dan akan diantarkan ke kapal masing masing langsung oleh Columbus sebagai ungkapan persaudaraan dan terimakasih.
"Nah, kini aku mohon perhatiannya" Mr. Co memulai pembicaraan di dalam sekoci terakhir. Perlu penulis jelaskan kenapa mereka pakai sekoci menuju kapal disebabkan benua Amerika ini belum ada pelabuhan. Karenanya kapal besar ditinggal ditengah jauh dari pantai agar tidak terjungkal karena kekeringan saat air laut surut.
Semua mata tertuju padanya, Columbus kemudian berdiri walau sempoyongan karena hantaman ombak pada badan sekoci kecil itu. Satu tangan Mr Co ternyata memegang Telur. "Wuuuu yyyyi", kira kira begitu suara seruan beberapa Kapitan manakala ingat akan perjanjian dengan taruhan separo persedian logistic Kapal Columbus bila dapat menegakan telur dalam suasana selalu goyang.
Dengan sigap Mr. Co merampas dayung dan meletakan melintang sekoci. Lalu dia berhenti sebentar seolah member waktu untuk semua Kapitan menarik nafas. Telur itu diletakan dengan sekali hentakan
"Crack" telur itu pecah bagian bawah dan isinya meleleh perlahan. Dalam beberapa detik telur itu tegak. Sampai sesorang berteriak "Kalau begitu aku juga bisaaaa"
Palui gin bisa, hehe
BalasHapuscrack, kita jauhkan perasaan "kada bisa"
BalasHapusyg pasti bebisa bisa beliau (si) empunya cerita...suksesss!!
BalasHapusCerita ini karangan bebas eh maksudnya terjemahan bebas
BalasHapus