Count Down "Kiamat Kecil" Dimulai 6

 

Diprediksi Lima Tahun Lagi Jebol

Jika Bendungan Riam Kanan Tidak Dijaga
Bung Kardoyo! Segi Teknis yang membumi akan secara pelan namun pasti mengikis nilai opurtunis dari program penyedotan lumpur Waduk kebanggaan sekaligus kegalauan masyarakat.
PLN sebagai user dan pengambil manfaat (baca; keuntungan?) langsung dari keberadaan Waduk Riam Kanan berencana mengambil lumpur yang mengendap. Manajer PLTA Riam Kanan Kardoyo berkata "Kita sudah mengusulkan ke wilayah untuk penyedotan lumpur di sekitar bendungan dengan anggaran miliaran rupiah. Pasalnya jika tidak disedot dikhawatirkan lumpur semakin banyak masuk ke dalam intake dan menghancurkan turbin,"
Meski jelas sangat opurtunis (pertimbangan lebih pada keuntungan sesaat-segera) namun menawarkan langkah pragmatis. Perhatikan prasa berikut "untuk penyedotan lumpur di sekitar bendungan dengan anggaran miliaran rupiah"
Rasa miris akan terabaikannya potensi kerusakan pada manusia dan kemanusian (nyawa dan jerih payah budaya masyarakat sepanjang aliran sungai Riam Kanan dan akan bergabung dengan sungai Riam Kiwea menjadi Sungai Martapura lalu bermuara di DAS Barito). Simpan dulu soal romantisme harkat dan martabat. Tinggalkan sejenak tentang Maruah dan empati. Sebab soal opurtunis dan kesetiakawanan sosial bisa jadi  'hanya buntu pada komunikasi'. Sisi pragmatis – praktis, efisien, membumi, realistis dan rasional – haruslah tetap kita hargai meskipun senyum tetap menyimpan berjuta makna. Sebab salah menyalahkan setelah kejadian (tiwas – meniwas) jauh lebih mudah dibandingkan sumbang saran, kritik membangun dan sejenisnya.
Bung Kardoyo! (jangan risau-ini pilihan kata agar lebih bersahabat tanpa mengabaikan rasa hormat tulus). Segi teknis penyedotan lumpur Waduk pastilah dimulai dari perkiraan perhitungan volume. Lalu teknologi dan peralatan yang akan dipercaya untuk menyedot lumpur pada kedalaman dua atau tiga kali tinggi pohon kelapa. Berikutnya alat angkut apa yang akan dipergunakan untuk memindahkan lumpur sekali lagi lumpur tersebut. Nah mau disimpan dimana tu lumpur, jangan lupa sekitar bendungan harus dipilih arah hilir aliran sungai. Bila mungkin lumpur ini dapat bermanfaat.
Pasti Bung Kardoyo sudah membuat semua itu, karena angka dana milayaran rupiah terakumulasikan. Terhindarlah dari pandangan bahwa perkiraan dana bukan perhitungan kebutuhan dana atau keinginan dana.    
Bung Kardoyo! Segi Teknis yang membumi akan secara pelan namun pasti mengikis nilai opurtunis dari program penyedotan lumpur Waduk kebanggaan sekaligus kegalauan masyarakat. Beriktu kami coba menjalin kisah kasih pengikis opurtunis proyek penyedotan lumpur Waduk HPM. Noor Riam Kanan.
Tulisan ini dipersiapkan oleh Ahmad Faisal dan H. Majish Sibyani : berikut akan kita bahas waktu yang tersedia untuk proses pengungsian bila bendungan jebol bagi warga yang tinggal di kawasan aliran limpasannya. Kemana arah pengungsian paling aman dan lancar. Berapa lama :kiamat kecil ini akan kita hadapi. Infastruktur apa yang akan paling parah kerusakannya dan bila memungkinkan berapa kerugian yang dapat diprediksi (tentu tidak menaksir nilai nyawa manusia). Apa saja yang sepatutnya kita persiapkan selain system peringatan dini dan logistic selama pengungsian.
Count Down "Kiamat Kecil" Dimulai 6 4.5 5 Ahmad Faisal Diprediksi Lima Tahun Lagi Jebol Jika Bendungan Riam Kanan Tidak Dijaga Bung Kardoyo! Segi Teknis yang membumi akan secara pelan n...


2 komentar:

  1. Ternyata .. penyedotan lumpur salah satu upaya pencegahan "kiamat kecil" (kah?. Di sini Muncul banar "khas" nya ungkapan penulis. Sukses selalu!!

    BalasHapus
  2. sepertinya obat paling jitu dan berjangka segera. jangka menengah dan panjang adalah memanusiakan manusia di 14 desa kecamatan Aranio Kabupaten Banjar

    BalasHapus

Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.