Hikmah Haji

 

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Shalawat dan salam kepada Baginda Rasulullah Muhammad s.a.w
Ya Allah tunjukilah kami kejalan yang lurus
Mohon maaf...Mohon Ridha


Menunaikan ibadah haji merupakan hal yang wajib dikerjakan bagi umat islam yang mampu sesuai dengan dalil :

surah / surat : Ali Imran Ayat : 97


Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim ; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah . Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Alquran-indonesia.com)

Sebagian masyarakat kita beranggapan dengan melaksanakan ibadah haji maka sudah sempurnalah melaksanakan syariat Islam. Bagaimana dengan mereka yang sudah berniat melaksanakan ibadah haji tetapi belum bisa menunaikannya dikarenakan mayoritas tidak mempunyai kemampuan finansial walaupun seumur hidup sudah berusaha dan bekerja secara maksimal dengan jujur. Apakah bisa dikatan bahwa mereka belum sempurna sebagai umat Islam.
Kami mencoba menguraikan sebagian kecil hikmah-hikmah haji yang didapat dari guru-guru kami bahwa ternyata Allah Maha Adil karena hanya diwajibkan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu (sanggup) saja sesuai dalil diatas. Bagi yang tidak mampu (sangup) seumur hidupnya untuk melaksanakan ibadah haji maka ke Islaman seseorang bisa sempurna asalkan mengamalkan hikmah haji yang nanti kami uraikan. Bukankah banyak sekali mereka yang sudah melaksanakan ibadah haji tetapi tetap berperilaku zalim dan dimurkai Allah SWT yang menandakan hajinya tidak mabrur.

Adapun sebagian kecil hikmah haji adalah sebagai berikut :

1. Panggilan
Panggilan (seruan) agar melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci bisa diartikan bahwa kita selalu diseru untuk melaksanakan semua yang diperintah dan menjauhi semua yang dilarang oleh Allah SWT secara suci zahir dan suci bathin.
2. Niat
Dengan adanya niat untuk berangkat ke Tanah Suci, maka secara otomatis niat kita selalu dipelihara agar selalu suci dengan tidak melenceng kearah niat yang zalim atau
dimurkai oleh Allah SWT.
3. Berangkat ke Tanah Suci
Berangkat ke Tanah Suci berarti meninggalkan yang tidak suci bisa diartikan bahwa semua perilaku dan aktifitas sehari-hari kita harus selalu dijalan yang lurus (suci) dan meninggalkan semua perbuatan zalim atau yang dimurkai oleh Allah SWT.
4. Berpakaian ihram
Semua yang melaksanakan ibadah haji berpakaian sama, yaitu berpakaian ihram dengan hikmah bahwa kedudukan semua orang di hadapan Allah SWT adalah sama dan yang membedakannya hanyalah taqwa.
5. Mencium Hajar Aswad
Sudah tertulis tentang Qada dan Qadar kita disisi Allah SWT. sehingga kita harus ridha terhadap hal tersebut
6. Tawaf
Tawaf, yaitu dengan berlari-lari kecil dan berjalan 7x mengelilingi Ka’bah (Baitullah) dengan hikmah bahwa hati kita selalu diteliti (kalau bisa sambil berzikir) dengan seksama agar niat yang ditimbulkannya hanyalah karena Alah SWT dengan segala kondisi sehingga teraflikasi pada 7 anggota zahir dan 7 anggota bathin.
7. Melempar Jumrah
Melempar jumrah sebanyak 7x dengan hikmah bahwa kita nyatakan 7 anggota zahir dan 7 anggota bathin kita tidak akan di gunakan di jalan syetan dengan ikrar sedalam-dalamnya
bahwa syetan adalah musuh yang sangat nyata.
8. Qurban
Dengan mengambil hikmah dari Nabi Ibrahim as. Dan Nabi Ismail as. Bahwa segala bentuk apapun akan kita jalankan untuk melaksanakan perintah Allah SWT. sekalipun harus kehilangan sesuatu yang paling berharga guna mencapai Ridha Ilahi.
9. Sa,i antara Shafa dan Marwah
Berjalan 7 x antara Shafa dan Marwah mengingatkan kita tentang Nabi Ismail as. sewaktu bayi dengan ibunda Siti Hajar yang mencari air sampai keluarlah air zam-zam yang bersih. Hikmah yang terkandung didalamnya adalah bahwa air merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat fital sehingga bisa ditanwilkan bahwa dalam mencari rejeki menggunakan 7 anggota zahir dan 7 anggota bathin harus bersumber dari yang halal (bersih).
10. Tahallul (menggunting rambut)
Rambut dilambangkan mahkota yang berarti kedudukan atau kekuasaan yang erat hubungannya dengan kesombongan. Berulang kali kita diingatkan peristiwa tentang kesombongan Iblis tidak mematuhi perintah Allah SWT. untuk bersujud kepada Adam. Padahal sewaktu itu Iblis sangat dekat kepada Allah SWT, merupakan jin yang ditugaskan untuk membasmi kemungkaran bangsa jin, sangat tinggi ilmu dan kedudukannya. Tetapi karena kesombongannya maka terkutuklah ia, sehingga kesombongan harus tidak ada dalam diri kita.
11. Wukuf di Arafah
Pada dasarnya padang Arafah adalah daerah yang sangat tandus, tidak ada sumber air disana sehingga tidak ada kemungkinan untuk bertahan hidup. Hikmah yang terkandung didalamnya adalah kepasrahan total kepada Allah SWT yang mengatur semua lini kehidupan.

Demikianlah sebagian kecil hikmah haji ini dapat kami sampaikan dengan harapan semoga Allah SWT. selalu menunjuki kita di jalan yang lurus dan semoga menjadi haji yang mabrur bagi mereka yang menunaikannya.

Wassalam.

Hikmah Haji 4.5 5 Sabilal Rasyad بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ Shalawat dan salam kepada Baginda Rasulullah Muhammad s.a.w Ya Allah tunjukilah kami kejalan yang l...


4 komentar:

Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.