MAKNA 19 TAHUN di Makassar dan di Banjarmasin

 

Terakhir berkunjung ke AirPort di Makassar "SULTAN HASANUDIN" tanggal 2 Oktober 2013. Membangkitkan nostalgia tahun 1994 ketika kita singgah terakhir kali saat transit dari Sorong Irian Jaya (sekarang Papua). 
Sembilan belas tahun adalah waktu yang cukup untuk sebuah perubahan fisik dan maknawi. Pada waktu itu musik life adalah ciri khas yang selalu ku kenang.
Meski luasnya beda jauh bandara Kuala Lumpur memiliki kesamaan tata letak pada fungsi check in.
Lalu kita bandingkan dengan Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin di Banjarbaru. Sembilan belas tahun adalah waktu yang pendek untuk perubahannya.
Bila mau dilihat sebagai persamaan adalah BAAMPARnya calon penumpang di pagi hari. Berbaring bergeletakan menunggu dimulainya aktivitas pagi hari. Tiduran lalu taguringan.
Kami menyampaikan masukan sebagai eja wantah dari Berfikir Bebas Melintas Batas bila pihak berkompeten jadi melaksanakan perubahan pada Bandara Syamsudin Noor .
Parkir manusia ini tidak bisa kita hindari karena jam pemberangkatan pagi hari harus dipersiapkan sejak malam menjelang sahur. Alamiah bila banyak calon penumpang memilih datang awal karena itu jua dianjurkan oleh maskapai penerbangan.
Tidak harus seperti wisma atau penginapan sebab bisa jadi mal fungsi. Cukup sebuah kawasan terbuka namun manusiawi dimana badan berbaring bukan di lantai. Bukan pula di bangku atau kursi. Tapi sebuah AMBIN yang membuat calon penumpang diperlakukan lebih bermartabat. Kenyamanan dan keamanan di bandara selama ini sangat baik.
Demikian oleh oleh dari Makassar

MAKNA 19 TAHUN di Makassar dan di Banjarmasin 4.5 5 Ahmad Faisal Terakhir berkunjung ke AirPort di Makassar "SULTAN HASANUDIN" tanggal 2 Oktober 2013. Membangkitkan nostalgia tahun 1994 ketika ki...


4 komentar:

  1. kita tunggu kebijakan pemerintah tentang pesawat pribadi murah (banar), agar ada alternatif yang lebih manusiawi (bagi yang mampu)

    BalasHapus
  2. Apa kita rebut, menunggu pina pasif banar

    BalasHapus
  3. ayo angkasa pura..kah? Pemda? Kah...atau serahkan ke lainkah??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ide harus diperjuangkan oleh kita. Pelaksananya siapa saja boleh

      Hapus

Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.