Kayu sebagai Sumber Eenergi Terbarukan. Bukan Mimpi

 

Mimpikah bila kita sebutkan bahwa wood pellet bukan palet, dapat menjadi substitusi batu bara sebagai sumber energy terbaharui?. Pada beberapa tulisan sebelumnya seperti sumber energi terbarukan, Teknologi Tepat Ekonomi, Indigenous People, MAKAM ABAH ANANG "LENYAP" dan Kemandirian Energi Bangsa Indonesia, Energi Alternatif sejatinya ingin mengatakan tidak mimpi tapi masih seperti ayam mati dilumbung padi.

Pembuktian secara simbolik sudah pula kita perkenalkan melalui blogspot ini dalam rangkai dua tulisan seperti Becak BB Sampah dan Mobil Bertenaga Kayu Bakar. Kedua symbol ini baik yang luar negeri seperti mobil dan produk creative dalam negeri seperti becak mengarah pada satu focus Energi Terbaharui itu dekat dengan kehidupan kita sehari hari tapi masih menjadi lelucon bukan bahan bahasan bernuansa masa depan.

Kita sepatutnya masygul. Pantas untuk bersedih tanpa harus larut dalam ketidak berdayaan. Ketika kita pakai kayu bakar untuk kehidupan penghidupan kita sehari hari di dapur berdebu kita seakan menjadi nista karenanya. Pada hal saat itulah kita berbicara dalam tatanan perbuatan untuk save the future for our live.
Berikut bukti bukti lainnya yang menempatkan kayu sebagai sumber energy terbarukan dalam skala perhitungan keekonomian yang tengah terjadi di Kampung Besar kita Indonesia. Ayo kita jadwalkan kunjungan lapangan untuk menguji kebenarannya. Semoga bermanfaat;

Kebutuhan dunia akan wood biomass pellet: 12,7 juta ton (th 2010), Indonesia baru memenuhi 40 ribu ton th 2009). Investor Korsel, hasil kerjasama Korsel-Indonesia yang diteken Indonesia 6/3/2009 di bidang wood pellet energy,
PT Indoco Group membangun HTI seluas 200 ribu Ha dengan dana Rp.3 triliun guna memanfaatkan "pelet kayu" di Sulbar. Indoco group melalui PT Bara Indoco (68.015 Ha) dan PT Bio Energy Indoco (21.580 Ha) sudah menanam 89.595 Ha (45%).

Sebelumnya, ia telah membangun pabrik pelet kayu (berdiameter 6-10 mm dan panjang 10-30 mm, dengan energi setara 4,7 kWh/kg) di Wonosobo, Jateng dengan kapasitas 200 ribu ton/tahun yang menggunakan kayu hutan rakyat dan limbah industri gergaji, limbah tebangan dan limbah industri kayu lain. Sementara, PT Solar Park Energy (Korsel) dan Perum Perhutani mengolah limbah kayu sengon dan kaliandra di Wonosobo. Medco Energy via PT Selaras Inti Semesta membangun HTI seluas 169.400 Ha guna memproduksi 200 ribu ton chip/tahun.

Kejayaan produksi kayu dari Indonesia dan lebih khusus Kalimantan (Borneo Indonesia) dapat segera dikembalikan.
Kayu sebagai Sumber Eenergi Terbarukan. Bukan Mimpi 4.5 5 Ahmad Faisal Mimpikah bila kita sebutkan bahwa wood pellet bukan palet , dapat menjadi substitusi batu bara sebagai sumber energy terbaharui?. Pada bebe...


4 komentar:

  1. ayo dong kita kembalikan, hutan dan fak-kehutanannya pada kejayaan untuk masa depan 'borneo indonesia'

    BalasHapus
  2. SAATNYA DIPIKIRKAN BERSAMA..AGAR HUTAN JADI PRIMADONA.

    BalasHapus
  3. "Bersedih tanpa harus larut dalam ketidak berdayaan":..ungkapannya mantap boss...maju terus..dengan ciri (ungkapan) khas penulis.. dan demi membela nasib sang kayu bakar..

    BalasHapus

Mohon komentarnya dengan bahasa yang sopan, terima kasih atas kunjungannya.